Perubahan Pola
Penyakit Pada Malaria
Malaria
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan
kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu
hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan
produktivitas kerja. Penyakit ini juga masih endemis di sebagian besar wilayah
Indonesia. Dalam rangka pengendalian penyakit malaria banyak hal yang sudah
maupun sedang dilakukan baik dalam skala global maupun nasional. Malaria
merupakan salah satu indikator dari target Pembangunan Milenium (MDGs), dimana
ditargetkan untuk menghentikan penyebaran dan mengurangi kejadian insiden
malaria pada tahun 2015 yang dilihat dari indikator menurunnya angka kesakitan
dan angka kematian akibat malaria. Global Malaria Programme (GMP) menyatakan
bahwa malaria merupakan penyakit yang harus terus menerus dilakukan pengamatan,
monitoring dan evaluasi, serta diperlukan formulasi kebijakan dan strategi yang
tepat. Di dalam GMP ditargetkan 80% penduduk terlindungi dan penderita mendapat
pengobatan Arthemisinin based Combination Therapy (ACT). Dan melalui Roll Back
Malaria Partnership ditekankan kembali dukungan tersebut. Karena pentingnya
penanggulangan Malaria, maka beberapa partner internasional salah satunya Global
Fund, memberikan bantuan untuk pengendalian malaria. Dalam pengendalian
malaria, yang ditargetkan penurunan angka kesakitannya dari 2 menjadi 1 per
1.000 penduduk. Program eliminasi malaria di Indonesia tertuang dalam keputusan
Menteri Kesehatan RI No 293/MENKES/SK/ IV/2009. Pelaksanaan pengendalian
malaria menuju eliminasi dilakukan secara bertahap dari satu pulau atau
beberapa pulau sampai seluruh pulau tercakup guna terwujudnya masyarakat yang
hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria sampai tahun 2030. Status
Indonesia masih tahap pertama yaitu pada eliminasi malaria di DKI, Bali dan
Barelang Binkar pada tahun 2010. Untuk melihat sejauh mana perkembangan
pengendalian penyakit malaria pada tulisan ini akan dibahas situasi
epidemiologi dan upaya/program pengendalian malaria di Indonesia yang dilihat
dari hasil survei dan laporan program malaria.
A.
SITUASI MALARIA DI INDONESIA
1.
Gambaran Berdasar Laporan Rutin Program
A. Stratifikasi Malaria
Upaya penanggulangan
penyakit malaria di Indonesia sejak tahun 2007 dapat dipantau dengan
menggunakan indikator Annual Parasite Incidence (API). Hal ini sehubungan
dengan kebijakan Kementerian Kesehatan mengenai penggunaan satu indikator untuk
mengukur angka kejadian malaria, yaitu dengan API. Pada tahun 2007 kebijakan
ini mensyaratkan bahwa setiap kasus malaria harus dibuktikan dengan hasil
pemeriksaan sediaan darah dan semua kasus positif harus diobati dengan
pengobatan kombinasi berbasis artemisinin atau ACT (Artemisinin-based
Combination Therapies). Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di
Indonesia. Berdasarkan API, dilakukan stratifikasi wilayah dimana Indonesia
bagian Timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi, stratifikasi sedang di
beberapa wilayah di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera sedangkan di Jawa-Bali
masuk dalam stratifikasi rendah, meskipun masih terdapat desa/fokus malaria
tinggi.
B. Data rumah sakit
Menurut data statistik
rumah sakit, angka kematian (CFR) penderita yang disebabkan malaria untuk semua
kelompok umur menurun drastis dari tahun 2004 ke tahun 2006 (dari 10,61%
menjadi 1,34%). Namun dari tahun 2006 sampai tahun 2009 CFR cenderung meningkat
hingga lebih dua kali lipat. Hal ini perlu menjadi perhatian dan dilakukan
evaluasi agar dapat diketahui penyebab meningkatnya angka kematian dan
dilakukan upaya pencegahannya.
Sedangkan untuk jumlah
pasien rawat inap yang keluar dari tahun 2004 - 2009 berfluktuatif dan pasien
rawat inap laki-laki lebih banyak dari perempuan.
2. Situasi Malaria
Berdasarkan Survei dan Penelitian
A. Prevalensi malaria
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2010
Prevalensi malaria
berdasarkan Riskesdas 2010 diperoleh dalam bentuk point prevalence. Point
prevalence menunjukan proporsi orang di populasi yang terkena penyakit pada waktu
tertentu. Data malaria dikumpulkan dengan dua cara yaitu wawancara terstruktur
menggunakan kuesioner dan pemeriksaan darah menggunakan dipstick (Rapid
Diagnostic Test/ RDT). Besarnya sampel untuk pemeriksaan RDT yang merupakan
subsampel dari sampel Kesehatan masyarakat adalah sejumlah 75.192 dan yang
dapat dianalisis adalah 72.105 (95,9%). Dari hasil Riskesdas diperoleh Point
prevalence malaria adalah 0,6%, namun hal ini tidak menggambarkan kondisi
malaria secara keseluruhan dalam satu tahun karena setiap wilayah dapat
mempunyai masa-masa puncak (pola epidemiologi) kasus yang berbeda-beda. Spesies
parasit malaria yang paling banyak ditemukan adalah Plasmodium falciparum
(86,4%) sedangkan sisanya adalah Plasmodium vivax dan campuran antara P.
falciparum dan P. Vivax. Namun data sebaran parasit perwilayah tidak diperoleh,
sehingga tidak dapat diketahui jenis parasit yang dominan per suatu wilayah.
Menurut karakteristik
umur, point prevalence paling tinggi adalah pada umur 5-9 tahun (0,9%),
kemudian pada kelompok umur 1 -4 tahun (0,8%) dan paling rendah pada umur 15
tahun (10,8%), nomor dua paling tinggi pada kelompok umur 1-4 tahun (10,7%) dan
paling rendah tetap pada umur 15 tahun ke usia 1-4 tahun. Oleh karena itu perlu
intervensi pencegahan malaria pada usia 1-4 tahun, memperkuat promosi anak
dibawah lima tahun tidur dibawah kelambu berinsektisida serta menyediakan obat
malaria yang sesuai dengan umur balita. Untuk karakteristik jenis kelamin,
tempat tinggal, pendidikan dan pekerjaan, point prevalensi dan period
prevalensi hampir sama. Pada point prevalensi, prevalensi pada laki-laki sama
dengan perempuan (0,6%), di perdesaan (0,8%) dua kali prevalensi di perkotaan
(0,4%). Kelompok pendidikan tidak tamat SD (0,7%) dan tidak pernah sekolah
(0,8%) merupakan dua kelompok yang paling tinggi prevalensinya dan kelompok
tamat PT merupakan kelompok yang paling rendah prevalensinya (0,2%). Kelompok
“sekolah” dan petani/nelayan/buruh merupakan kelompok pekerjaan yang tertinggi
prevalensinya (masingmasing 0,7%) sedangkan yang paling rendah adalah
Pegawai/TNI/POLRI (0,3%).
Ada beberapa solusi alami yang dapat digunakan dalam pencegahan dan menghilangkan diabetes secara total. Namun, satu-satunya aspek paling penting dari rencana pengendalian diabetes adalah mengadopsi gaya hidup sehat Kedamaian Batin, Nutrisi dan Diet Sehat, dan Latihan Fisik Reguler. Keadaan kedamaian batin dan kepuasan diri sangat penting untuk menikmati kesehatan fisik yang baik dan atas semua kesejahteraan. Kedamaian batin dan kepuasan diri adalah kondisi pikiran yang adil. Orang dengan penyakit diabetes sering menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif. Saya didiagnosis menderita diabetes pada tahun 2000. Sedang bekerja merasa sangat lelah dan mengantuk. Saya meminjam glukometer dari rekan kerja dan diuji pada 760. Segera pergi ke dokter saya dan dia memberi saya resep seperti: Insulin, Sulfonamides, tetapi saya tidak bisa mendapatkan penyembuhan daripada mengurangi rasa sakit dan menghilangkan rasa sakit lagi. Saya menemukan nama kesaksian wanita Comfort online bagaimana Dr Akhigbe menyembuhkan HIV-nya dan saya juga menghubungi dokter dan setelah saya minum obatnya seperti yang diperintahkan, saya sekarang benar-benar bebas dari diabetes oleh dokter jamu Akhigbe. Jadi pasien diabetes yang membaca kesaksian ini untuk menghubungi emailnya drrealakhigbe@gmail.com atau Nomornya +2348142454860 Ia juga menggunakan ramuan herbalnya untuk penyakit seperti: Gigitan SPIDER, SCHIZOPHRENIA, LUPUS, DEMAM BERDARAH, MALARIA, INFEKSI EKSTERNAL, UMUM DINGIN, DASAR GABUNGAN, DASAR BAYAM, GERAKAN, STROKE, STROKE TUBERKULOSIS, PENYAKIT PERUT. ECZEMA, PROGERIA, MAKAN GANGGUAN, INFEKSI RESPIRATORI RENDAH, DIABETIKA, HERPES, HIV / AIDS,; ALS, DIARRHEA KABEL, KABEL, KANKER, MENINGITIS, HEPATITIS A DAN B, THYROID, ASCEMA, PENYAKIT HARI, KABUPATEN. AUTISM, NAUSEA Muntah ATAU DIARE, PENYAKIT GINJAL, EREKSI LEMAH. MATA TWITCHING MENSTRUATION PAINFUL ATAU IRREGULAR. Akhigbe adalah pria yang baik dan dia menyembuhkan semua tubuh yang datang kepadanya. di sini adalah email drrealakhigbe@gmail.com dan Nomornya +2349010754824
BalasHapus